Kamis, 31 Januari 2013

Kurikulum 2013 Kurangi Beban Guru


Kurikulum 2013 Kurangi Beban Guru
01/30/2013 (All day)
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/sites/default/files/imagecache/480w_x_320h/DSC_0078%20fix%202.JPG
Yogyakarta—Perubahan mendasar pada kerangka kerja penyusunan kurikulum 2013 adalah terkait tata kelola pada satuan pendidikan dan peran guru. Jika pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), satuan pendidikan dan guru diberikan kewenangan menyusun silabus maka pada kurikulum 2013 beban tersebut ditanggung oleh pemerintah.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyampaikan, seperti diberlakukan pada Kurikulum Berbasis Kompetensi, pada kurikulum 2013 nanti, guru tidak dibebani menyusun silabus. Dengan dikurangi beban tersebut maka efektivitas pembelajaran diharapkan meningkat. “Buku-buku disiapkan, sehingga para guru lebih khusyuk mengajar atau meningkatkan proses pembelajaran,” katanya pada acara Silaturahmi Mendikbud dengan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah di kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, DIY, Rabu (30/1/2013).
Hadir sebanyak 4.000 peserta terdiri atas guru dan kepala sekolah lingkup Muhammadiyah di wilayah DIY dan sejumlah kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Mendikbud mengungkapkan, pada KTSP para guru harus menyusun silabus, sehingga beban guru menjadi berat. Akibatnya, efektivitas belajar menjadi sedikit karena guru repot membuat silabus. Karena harus menyusun silabus, maka guru dituntut memiliki kompetensi tinggi. Sementara dari sisi kewenangan guru hampir mutlak, tetapi pada kurikulum 2013 kewenangan guru terbatas. “Beban dikurangi supaya tidak melebihi tanggung jawab yang dimiliki,” katanya.
Mendikbud mengatakan, kurikulum 2013 yang dikembangkan saat ini adalah desain minimum. Artinya, sekolah dapat mengembangkan lebih bagus lagi. Meskipun tidak lagi menyusun silabus, katanya, guru tidak perlu khawatir kehabisan ruang kreativitas. “Masih banyak ruang kreativitas yang dapat dimanfaatkan oleh guru di dalam proses belajar mengajar,” katanya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga DIY Kadarmanta Baskoro Aji menyampaikan, selama ini pada KTSP, guru menyiapkan kurikulum secara mandiri dari standar isi yang sudah ada. Walaupun, kata dia, selama ini banyak kurikulum yang dibuat bersama-sama melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). “Pada kurikulum 2013, silabus sudah disiapkan oleh kementerian, guru tinggal menyampaikan dan menyiapkan materi,” katanya.
Menurut Kadarmanta, saat ini yang penting dipelajari oleh guru adalah cara berpikir yang terbalik. Kalau pada KTSP ditentukan dahulu standar isinya, maka pada kurikulum 2013 ditentukan standar kelulusannya terlebih dahulu. Setelah itu, baru berpikir tentang standar isi dan proses pembelajaran. “Tidak begitu sulit kok perubahan kurikulum dari KTSP ke 2013 karena kurikulum ini lebih sederhana,” katanya.
Peserta acara, Susminingsih, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 1 Ponorogo, Jawa Timur, mengatakan, penyusunan silabus membutuhkan waktu lama. Dia mencontohkan, untuk satu kompetensi dasar membutuhkan waktu mengerjakan sampai dua jam. “Kalau (beban menyusun) silabus dikurangi, kami tinggal mengembangkan indikatornya,” katanya. Dirinya juga mengaku tidak risau terhadap adanya perubahan kurikulum. (ASW).

Penyusunan Buku Kurikulum 2013 Ditargetkan Tuntas Februari


Penyusunan Buku Kurikulum 2013 Ditargetkan Tuntas Februari
01/30/2013 (All day)
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/sites/default/files/imagecache/480w_x_320h/DSC_0108%20fix.JPG
Yogyakarta—Salah satu faktor kesuksesan implementasi kurikulum 2013 adalah kesiapan buku. Penyiapan buku menjadi prioritas selain kesiapan guru, kepala sekolah, pengawas, dan lingkungan pendidikan.  Penyusunannya ditargetkan tuntas pada bulan Februari mendatang.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh usai mengadakan silaturahmi dengan para guru lingkup Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, DIY, Rabu (30/1).
“(Penyusunan) buku kalau belum selesai tidak bisa pelatihan karena basisnya buku. Saat penyusunan kurikulum, tim penyusun buku sudah disiapkan,” katanya.
Mendikbud mengatakan, untuk menulis buku tidak harus menunggu kurikulumnya selesai. Menurut dia, yang terpenting adalah penyiapan kompetensi dasar dari tiap kelas. Jika sudah dirumuskan, maka tim penyusun buku dapat mulai menulis. “Kompetensi dasar setelah dirumuskan diturunkan menjadi silabus kemudian menjadi buku,” katanya.
Setiap tema ada satu tim khusus untuk menyusun buku. Mendikbud menyebutkan, untuk jenjang sekolah dasar terdapat sembilan tema. “Yang paling penting semester satu. Semuanya harus diselesaikan,” katanya.
Penulisan buku melalui beberapa tahapan yaitu peninjauan pihak eksternal yang dilakukan oleh guru yang kredibel, sekaligus secara paralel membuat tata letak, kemudian membuat buku model atau dummy. “Sembari disiapkan tender pengadaannya,” katanya.
Mendikbud menambahkan, mekanisme perbukuan akan ditata ulang. Dikatakannya, lembar kerja siswa yang sekarang beredar tidak akan ada lagi karena sudah ada di dalam buku. (ASW).

Anggaran Kurikulum 2013 Rp2,491 Triliun 01/31/2013 (All day)


Anggaran Kurikulum 2013 Rp2,491 Triliun
01/31/2013 (All day)
http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/sites/default/files/imagecache/480w_x_320h/KEL_2706.JPG
Jakarta—Anggaran kurikulum 2013 sebanyak Rp 2,491 triliun. Anggaran tersebut tersusun atas anggaran melekat sebanyak Rp 1,740 triliun (69,9 persen) dan anggaran tambahan sebanyak Rp 751,4 miliar (30,1 persen).
Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh saat memberikan keterangan pers di Kemdikbud, Jakarta, Kamis (31/1/2013).
Mendikbud menyampaikan seluruh kegiatan dan anggaran pendidikan telah dibahas bersama dengan Komisi X DPR termasuk di dalamnya terkait langsung dengan kurikulum. “Tidak mungkin membuat anggaran tanpa pembahasan dengan Komisi X karena ini APBN,” katanya.
Mendikbud merinci, anggaran melekat bersumber dari APBN Rp 991,8 miliar dan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 748,5 miliar. Dana itu digunakan untuk pelatihan guru dan pengadaan buku untuk siswa dan guru. “Ada tidak ada kurikulum (anggaran melekat) sudah ada”.
Khusus untuk jenjang sekolah dasar karena anggaran DAK dialokasikan untuk nonbuku maka dianggarkan tersendiri, sedangkan pengadaan buku untuk SMP dan SMA menggunakan DAK.
Adapun anggaran tambahan digunakan untuk penyiapan dokumen kurikulum, penulisan buku, penggandaan buku, pelatihan guru, dan monev. Dengan kurikulum baru, pelatihan dibuat tiga lapis mulai pelatihan instruktur nasional, yang kemudian melatih guru inti dilanjutkan dengan guru inti melatih guru kelas dan guru mata pelajaran yang diampu. “Tidak perlu khawatir ada hambalangisasi. Kita tidak ingin menambah perkoro. Oleh karena itu,  dibahas secara terbuka,” tegas Menteri Nuh.
Penggunaan anggaran terbesar digunakan untuk penggandaan buku sebanyak 72,8 juta eksemplar Rp 1,2 triliun dan pelatihan guru Rp 1,09 triliun. Harga satuan buku termasuk untuk pencetakan dan pengiriman untuk jenjang SD sekitar Rp 7-8 ribu, sedangkan untuk SMP dan SMA  Rp 17-20 ribu. “Pelatihan guru tidak hanya untuk tahun ini saja, yang akan mengajar di 2014 juga dilatih. Pelatihan dilakukan selama lima hari termasuk biaya makan,” katanya.
Mendikbud menegaskan, implementasi awal kurikulum 2013 dilakukan bertahap. Untuk jenjang SD kelas 1 dan 4 atau sebanyak 10 persen populasi. (ASW)

Hasil Matematika PASIAD SMP Provinsi Jambi


HASIL MATEMATIKA PASIAD KE-9 TINGKAT PROVINSI JAMBI TAHUN 2012-2013
PESERTA SISWA SMP
NO
NAMA
KODE SOAL
BENAR
SALAH
KOSONG
NILAI
1
ENSOF BARHAMI      
A
24
5
21
45.5
2
RIO FANDI DIANCO   
A
25
10
15
45
3
M FAUZAN FACHREZI  
A
19
4
27
36
4
VERONIKA ANGGRAINI 
A
20
14
16
33
5
MARTHA LESTARI     
A
21
22
7
31
6
FRANS JASON RUDIANTO
A
17
8
25
30
7
KURNIA MAHARDIKA   
B
20
22
8
29
8
ANDRE WILLIAM      
B
17
11
22
28.5
9
INEZ               
A
16
10
24
27
10
ARDHANA PUTRA WIBOWO
B
15
7
28
26.5
11
M IHZA FEBRIYAN P  
B
15
8
27
26
12
RAHMANTI AGUSTINA  
B
16
13
21
25.5
13
AGNES JULISTYANI   
A
19
26
5
25
14
RESYARUSYDA P      
B
15
11
24
24.5
15
DYANDRA CAESARIO P 
B
15
11
24
24.5
16
DEAN ASCHA WIJAYA  
A
19
27
4
24.5
17
ISABELLA KHAIRUNNISA
A
14
8
28
24
18
MU?AMAD ALFARISY   
A
17
20
13
24
19
AGATA KUSUMA PUTRI 
B
15
12
23
24
20
CHELVYN CHRISTSON I
B
16
17
17
23.5
21
OWEN PRATAMA INJAYA
A
18
25
7
23.5
22
LUCIANA FRANSISCA  
B
13
6
31
23
23
ELICIA STEPHANY    
B
12
2
36
23
24
VINCENT SUBAGIA    
B
19
30
1
23
25
MOSES LEONARDO     
A
14
11
25
22.5
26
CLETA ODELIA L     
A
19
31
0
22.5
27
SHERLY NADIYAH     
B
12
4
34
22
28
MFEBRI HIDAYAHTULLAH
B
15
16
19
22
29
FRENKY ARDIANSYAH  
A
16
23
11
20.5
30
METUSALAH IVAN T   
A
13
11
26
20.5
31
VINCENT L          
B
16
23
11
20.5
32
DENIS ROLANDO      
B
14
16
20
20
33
ALVIN WIJAYA       
A
16
25
9
19.5
34
ELAINE AURELIA     
B
15
22
13
19
35
SHEYLA NUR LATHIFA 
B
15
23
12
18.5
36
MEISHA APRISHA     
A
10
4
36
18
37
DINDA DESINTA      
B
14
20
16
18
38
SHELLA JULYA       
A
17
33
0
17.5
39
FEBRIAN AKHMAD B   
A
13
17
20
17.5
40
DIAH HENISA        
A
10
6
34
17
41
ALVIN ANANTO       
A
14
22
14
17
42
ESTER STEFANY      
A
11
11
28
16.5
43
NURWAHIDAH         
B
10
9
31
15.5
44
GUSTIKA TRISIYANI  
B
10
11
29
14.5
45
AJI SATRIO         
B
11
15
24
14.5
46
FARAH KANDITA O    
B
11
17
22
13.5
47
HELMIYANA PUTRI    
A
8
6
36
13
48
LIFIA FEBRIANI     
A
10
14
26
13
49
RINI RIANTIE       
A
14
30
6
13
50
TRI MEILANI AMELIYA
A
7
3
40
12.5
51
?HRI?TSON HART     
A
10
15
25
12.5
52
ANGGIE KUSUMA D    
B
7
3
40
12.5
53
AYU DIRASMI        
A
9
12
29
12
54
SELV?              
A
9
12
29
12
55
ANNA MARIA         
B
13
28
9
12
56
DH?AZ CHEBASTIAN   
A
12
25
13
11.5
57
MAYA FADILLAH      
A
8
9
33
11.5
58
DANI SAPUTRA       
B
12
26
12
11
59
M ABDUL SYAFIQI    
A
11
22
17
11
60
EKA MARYANI NINGSIH
B
10
18
22
11
61
RENOVITA RUSDI     
A
7
7
36
10.5
62
DIAN WIDYA NINGSIH 
A
10
19
21
10.5
63
WELLY MAREDHO      
B
9
15
26
10.5
64
VICKY ADRIAN       
B
8
11
31
10.5
65
HASBI ASHSHIDDIQ   
A
7
8
35
10
66
M RIDHO MUNAN  R   
B
12
28
10
10
67
CHRISTIN YOHANNA S 
B
10
20
20
10
68
FEBY FRISTYA       
B
14
36
0
10
69
DESY ARYANI        
B
14
36
0
10
70
PITNIA AYU SAPUTRI 
A
11
25
14
9.5
71
M IQBAL FAHREZI    
B
11
25
14
9.5
72
HANA SAFITRI       
B
7
10
33
9
73
KARIN INDAH KURNIATI
A
8
14
28
9
74
ADPRIYANTI CANDRA S
A
9
19
22
8.5
75
NOVITA SARI        
A
7
15
28
6.5
76
SATRIA SAKA P      
A
5
8
37
6
77
SUKER MAULANA      
B
5
8
37
6
78
MEILANI            
A
8
21
21
5.5
79
PATRICK GANIARDY   
B
6
13
31
5.5
80
LIA ASYA CHARERA    
B
12
38
0
5
81
EXCEIIENTNA MARSHA P
A
11
34
5
5
82
TRI BUDI LAKSONO   
B
8
23
19
4.5
83
ERLIN DHEBORA      
B
7
22
21
3
84
YAYI GAMMA M       
B
6
18
26
3
85
AR?HA LUMBANTORUAN 
B
7
23
20
2.5
86
CHANDRA LIE WIJAYA 
A
8
28
14
2
87
KRISMAN IBRAHIM    
B
5
16
29
2
88
DINA INDRIANI      
A
6
21
23
1.5
89
TITANIA JEANNI C
A
7
27
16
0.5
90
REGINA TRI OKTAVIANI
A
5
21
24
-0.5
91
PRAYOGA SUHAIRI    
A
6
26
18
-1
92
AULIA FIRDAUS      
A
7
32
11
-2
93
LAXMI WIJAYANTI    
B
3
16
31
-2
94
SYAVIRA ZAHARANY   
A
7
35
8
-3.5
95
LULU ZUHRAMI       
B
6
36
8
-6
Catatan : Peserta yang akan masuk babak final akan diumumkan melalui dinas Pendidikan / Panitia setempat.